Pemimpin Pilihan Rakyat di Pemilu 2014
Jumat, Februari 28, 2014Sumber Gambar : http://cdn.pemilu.com/wp-content/uploads/2013/06/Logo-Pemilu-2014.jpg |
Seperti yang kita ketahui bersama. Tanggal 9 April dan 9 Juli 2014 ada pemilu kan ya? Saatnya pembaruan. Kira-kira bakal bagaimana ya negara kita setelah ada pemimpin dan wakil rakyat yang baru? Simak pamflet-pamflet yang beserakan disepanjang jalan yoook.......
Pertama-tama.. Dimulai dari nama. Gue berharap para calon wakil rakyat kita memang jujur soal gelar yang menyanding disamping kanan kiri nama. Gelar Haji atau Hajjah memang mereka peroleh dengan berangkat ke Baitullah. Aamiin. Bayangkan kalau gelar religius aja dapet nambah-nambah
sendiri, mmmmmmm, membohongi iman sendiri aja berani, berarti bisa dengan enteng membohongi nati nurani rakyat.
Kedua-dua.. Marilah kita fokuskan pada gelar akademis. Semoga para calon pemimpin rakyat kita tidak ada yang mengada-ada soal gelar 'kepintaran'nya. Tidak ada lagi yang membayar 'tukang print' untuk nyetak ijazah tanpa menempuh pendidikan. Kalau gelar 'kepintaran' hanya mengada-ada biar terkesan berpendidikan oleh rakyat, mmmmmmm, membohongi otak sendiri aja berani, berarti gampang dong membohongi otak-otak rakyat.
Ketiga-tiga.. Coba kita lihat di kalimat janji yang diucapkan melalui tulisan. "Fokus pada pendidikan", "Suara rakyat yang didukung", "Doa rakyat bersama kami", "Memperjuangkan suara rakyat", "Pemimpin baru, birokrasi baru"dan lain-lain. Gak bakal khatam dalam satu hari kalau dibacain semua. Yang paling gue demen ada yang
Keempat-empat. Asli pada narsis lho. Kita bisa berbangga, para calon wakil rakyat kita punya jiwa muda yang tinggi, terutama di bidang narsis. "Jangan jual murah suara anda, pilih kami", dan "blablabla". Terus juga, ada tutorial cara nyontrengnya coooy. Ada gambar kolom sekitar delapan (8) baris, terus ada nomor berurutan kebawah 1-8, terus yang ada namanya cuma di nomor orang yang bersangkutan. Narsis gilaaakk. Gapapa, namanya juga usaha. Yang jadi pikiran gue, kalau tidak menganggap rakyat ini
Cukup dululah soal pamflet. Yang jelas pamflet bikin jalan raya seluruh kota di Indonesia jadi lebih berwarna. Semacam pelangi. Warna warni gitu. Apalagi calon wakil rakyat kita pada cantik-cantik (gue liat yang cewek aja, yang cowok biar para cewek yang komentar, haha) bergelar pendidikan dan punya program yang keren.
Lanjut ke sistem pemilihan yang bisa di baca di http://www.pemilu.com/pemilu-2014/ . Katanya pemilihan 2014 bersistem e-voting. Makin canggih aja nih. Pertanyaan gue, masih pake celup-celup jari kelingking gak yah? Kalau sistem electronic-voting kan berarti gak usah panas-panasan kelapangan atau gedung serba guna untuk sekedar centang doang. Oiya, itu berarti harusnya gak pakai centang-centangan doooong. Harusnya klik-klik-an. Bisa diakses dari kamar/ ruang kerja/ rumah masing-masing. Yang jelas, kalau e-voting kayaknya gak mungkin deh masih nyuruh rakyat ngantri buat milih doang, dan kalau memang bisa di akses dari ruangan masing-masing pasti gak akan ada yang sediain tinta item terus iseng celupin jari kelingkingnya.
Udah panjang yak tulisan gue. Udah ajalah. Disini gue cuma menyampaikan pikiran-pikiran awam gue yang gak ada gunanya dan bahkan mungkin gak ada benarnya. Namanya juga di Blog Perjalanan Menuju "Gila", anggep aja ini postingan bisa publish lantaran gue udah gila. Oiya, orang gila boleh golput kan? Gue bingung nih mau milih siapa. Udah pada haji semua, gelar pendidikan ngeri-ngeri semua, program keren-keren semua, cantik-cantik juga,
NB untuk caleg:"Semoga bapak/ibu/mas/mbak/saudara/saudari jadi PEMIMPIN pilihan rakyat, bukan PEMIMPI dipilih rakyat."
NB untuk rakyat:"Semoga semua dapat hidayah untuk memilih pilihan yang terbaik untuk negara kita. Pilihan terbaik lho ya."
Sukses untuk semua! MERDEKAAAAAA!
*sorak-sorai-bergembira*
Dwindi, 2014
0 comments