PMG2 - Selimut Imajinasi - part 5
Kamis, Februari 06, 2014
Seminggu lebih berlalu
Waktu-waktu yang tidak memperoleh setuju
Aku diluar di tempat yang tak menentu
Aku berpindah bagaikan hantu
Mungkin ini hari ke sepuluh
Menjauhi manusia-manusia berpengaruh
Aku berjalan
Kemana kakiku melangkah
Kemana sendal jepitku mengarah
Dalam kesendirian aku mulai jengah
Apa kabar wanita fiksiku disana?
Aku tak punya apa-apa untuk bertanya padanya
Hanya catatan ini yang dapat kubuka
Beberapa hari terakhir aku merasa dijaga
Diawasi beberapa pasang mata
Aku curiga.....
Apa aku ketahuan?
Atau ada yang mengikutiku dari kejauhan?
Sandi akun berubah
Kenapa hanya catatan ini yang dapat aku buka?
Kepada wanita fiksi tercinta
Semoga kau membaca coretan sekedar kabar
Aku baik-baik saja
Hanya berada diluar rumah mencari kebenaran
Lama tak kudengar kabarmu diluar tanah bangsa
Apa kau sepertiku yang baik-baik saja?
Aku mengharap kabar kau tetap kuat
Waktuku berpulang masih lama
Tapi aku sudah lebih tenang
Tak menolak diriku untuk berada
Namun kesendirian yang sedang ingin kupuja
Senandung maaf untukmu kulantunkan
Karena kabar tak dapat datang segera
Bacalah goresan ini meski ala kadar
Berteriak pada angin tak mendapat tanggap
Menangis dibawah awan didukung hujan
Merenung diatas batu yang kokoh menahan
Bertanya pada semesta yang tak menjawab
Berbicara pada tanah yang tak bergetar
Tuhan mendengar yang kukatakan
Semoga kau berkenan mendapat kabar
Aku tak lagi mencarimu
Biarlah cerita ini tetap semu
Aku terlanjur menikmati cinta seru
Terasa gejolak perasaan yang menderu
Aku tak sesali kedatanganmu
Aku tak menghapus asaku
Hanya saja asa itu berubah seiring waktu
Asa ingin bertemu mimpi kini sirna
Aku hanya ingin fiksi yang menjadi nyata
Aku ingat kalimatmu yang memberi harap
Akan ada "kamu" yang baru sedang beranjak mendekat
Mengganti kau yang fisik dengan dia yang nyata
Itu asaku sekarang
Maka aku membuka mata untuk melihat
Wahai cerita fiksi terindah
Aku mengharap kau segera datang
Kita mulai dari awal
Kita mulai dari yang nyata......
(Perjalanan Menuju "Gila" [2] Selimut Imajinasi : part 5)
Dwindi, 2014
0 comments