PMG2 - Selimut Imajinasi - part 2

Rabu, Februari 05, 2014


Mentari menjulang
Aku justru semakin jauh dari jalan pulang
Ini ujung Pulau Jawa
Tapi tak ada jawaban yang datang
Aku melihat sekeliling memutar kepala
Pemandangan laut berhorizon pulau seberang

Angin darat menyerang kulit
Pakaian basah ini mulai menyiksa setiap sendi
Tetap, aku tetap membiarkan angin menyetubuhi
Cuaca bersuhu rendah, badan bersuhu tinggi
Aku kembali melangkah tanpa peduli
Aku masih menanti jawaban yang kucari

Apa yang ditengok orang-orang terhadapku?
Seolah aku orang gila yang tak pantas berlalu
Mata-mata menelanjangiku dari kaki hingga ubun-ubun
Apa yang salah padaku?
Aku hanya bersendal jepit berpakaian kumuh
Aku tak mengganggu karena aku diam dan bersimpuh

Pandangan mata memicing dari kanan
Tatapan curiga dari depan
Dari kiri pun ada mata bersinar iba
Tapi imbasnya hanya esa
Memeluk menyembunyikan harta
Sungguh, aku takkan ambil harta kalian

Harta......
Aku tertegun dalam diam
Aku memiliki harta
Harta di saku yang tak seberapa
Dan harta yang dipisahkan dariku tanpa daya
Hartaku yang berharga, hartaku yang kemerah-merahan

Tertunduk......
Menangis sendiri dengan pilu
Membiarkan orang-orang bertatapan curiga berlalu
Aku tak peduli dengan kalian, sungguh
Aku bahkan sedang tak peduli badanku
Tolong pahami bahwa aku sedang menangisi hartaku

(Perjalanan Menuju "Gila" [2] Selimut Imajinasi : part 2)
Dwindi, 2014



You Might Also Like

0 comments