PMG2 - Selimut Imajinasi - part 3

Rabu, Februari 05, 2014


Pagi ini bukan pagi yang biasa
Pagi yang bertanggal dua untuk kelima kalinya
Menyentakku untuk ingat pada pagi indah nan cerah
Saat engkau datang bercahaya mentari mencipta bayangan
Ketika engkau mencoba menarikku dari gelap
Sejumlah gelap yang kau bilang penghalang cahaya

Aku tertarik dengan kedatanganmu
Kedatangan tiba-tiba dan tak ada rasa semu
Seolah kita adalah kawan yang lama tak bertemu
Lalu engkau bercerita seru
Engkau mengoceh cerita yang mulai memberi ragu
Bagaimana bisa kau mengenalku begitu jauh?

Tapi aku tak ambil pusing
Ceritamu sungguh seru dan dapat kunikmati
Aku berlarut dalam alur yang tak lazim
Lalu aku tertarik
Tertarik akan pesona tokoh wanita nan berani
Sanggup mengalihkanku hingga tanggal dua kelima kali

Wahai sang pencipta tokoh yang ku cinta
Terimakasihku untuk usahamu mewarnai hidup kelam
Sayang, usahamu tak berlangsung lama
Bahagiaku dihempas kecewa
Kecewa karena warnamu tak nyata
Kecewa karena cahayamu cepat kandas

Untukmu wahai wanita fiksi nan indah
Pengisi hati kosong dengan pengharapan
Berhasil mengisi hingga relung yang sangat dalam
Engkau fiksi, namun tetap aku cinta
Karena aku pernah mencinta bayang-bayang
Karena aku pernah terlena dengan cinta yang tak nyata

Andai kau boneka bukan cerita
Aku akan berusaha mengulang legenda
Jika pinokio kayu bisa menjadi manusia
Mungkin aku pun bisa memintaNya agar kau nyata
Ya, mungkin aku sudah gila
Tapi cerita fiksi kita terlalu indah untuk terlupa

Aku menunggu sosokmu yang nyata
Tolong jangan terlalu lama


(Perjalanan Menuju "Gila" [2] Selimut Imajinasi : part 3)
Dwindi, 2014

You Might Also Like

0 comments