Kau tahu kopi? Ya, biji hitam yang dihancurkan lalu diseduh. Semua orang menikmatinya. Apa semua orang bisa menenggak expresso? Gak semua. Cuma orang-orang yang bisa menikmati pahitnya expresso dan rasa kopi yang sangat pekat yang memesannya. Biarpun mahal, biarpun hanya segelas kecil. Bahkan ada yang nekat memesan double expresso karena tidak akan puas menikmati kopi pekat di gelas mini. Aku hanya memesannya ketika muak dengan manis.
http://blog.score.org/wp-content/uploads/2012/02/heart_hands.jpg |
Urusan hati. Urusan yang bisa saja dimulai ketika bersemayam menikmati gelapnya ruang kosong. Penantian terang oleh cercah cahaya yang datang demi asa. Menunjukkan adanya jalan keluar dari kenikmatan menyendiri ketika ada insan lain yang menemani. Lalu mencuat untuk kembali menikmati permainan hati.
Dari kecil, gue sering nanya kenapa tanggul-tanggul jalan disebut polisi tidur? Banyak jawaban mainstream berbunyi "Gitu-gitu kan bikin pengguna jalan gak bisa kebut-kebutan." iya oke deh. Tapi kan gak perlu sebut-sebut polisi juga kali. Untung gue bukan polisi. Bisa emosi berat kalau sampai gue disama-samain dengan "aspal-bunting" itu. Gue selalu menghargai profesi polisi. Contohnya ya seperti Pandangan Tentang Polisi. Gue bahas soal bagaimana polisi bekerja.
Setelah ada trauma di Antara Gue dan Band Musik Kafe, Seriously, ini malam terasik selama gue bersemayam di kafe selama ini. Para penyanyi kafe bawain lagunya oke banget. Gue yang biasanya memesan minuman yang masih kerabat-an sama kopi, sekarang pesan es susu kocok bernuansa blueberry. Gue gak tahu deh apa yang buat suasana malam ini asik banget. Biasanya gue nulis dengan ekspresi yang datar. Kali ini? Nooooo. Senyum terkembang. Suasana kafe benar-benar semarak. Penyanyi melengking, penonton mengiring. Penyanyi berteriak, penonton bersorak. Penyanyi bersenandung, penonton tersanjung. Halah.
Berdasarkan request dari Facebook. Akhirnya peperangan antara JOmblo NEStapa dan JOmblo SEnang dimulai. Dipostingan kali ini kita coba pertemukan kedua jenis jomblo ini dalam satu siatuasi. Kebetulan gue punya referensi tentang persahabatan antara cowok berstatus JOmblo NEStapa dan cowok berstatus JOmblo SEnang.
Here we go.
Gue masih saja duduk dikursi ayaman bambu ini. Sudah dua kali gue memesan minuman yang masih memiliki rasa kopi. Lima jam yang lalu gue memang memilih untuk duduk disebuah meja yang tersedia lima kursi. Hingga detik ini, empat dari lima kursi itu sudah diambil pelanggan lain. Mereka lebih butuh, gue pikir.
"Nunggu siapa mas? Dari tadi sendirian aja." tanya seorang pelayan kafe.
"Gak nunggu siapa-siapa, mbak. Gak masalah, kan, kalau gue sendiri disini?" jawab gue sambil senyum. Menandakan bahwa gue ini sedang bercanda, khawatir juga kalau dianggap sinis.
"Ya gak masalah kok, mas." mbak ini balas senyum gue lebih manis lagi.
Gaaaak, gue gak gombalin atau bicara manis-manis ke dia. Gue cuma berinteraksi apa adanya. Padahal dalam hati sudah bicara, "Kalau mbak mau nemenin sih, gue gak masalah kok." Hahahahaha....
"Nunggu siapa mas? Dari tadi sendirian aja." tanya seorang pelayan kafe.
"Gak nunggu siapa-siapa, mbak. Gak masalah, kan, kalau gue sendiri disini?" jawab gue sambil senyum. Menandakan bahwa gue ini sedang bercanda, khawatir juga kalau dianggap sinis.
"Ya gak masalah kok, mas." mbak ini balas senyum gue lebih manis lagi.
Gaaaak, gue gak gombalin atau bicara manis-manis ke dia. Gue cuma berinteraksi apa adanya. Padahal dalam hati sudah bicara, "Kalau mbak mau nemenin sih, gue gak masalah kok." Hahahahaha....
Hampir gue lupa. Setelah posting di TGLS : Jomblo Nestapa, Gue janji malam ini posting soal JOSE, yaitu singkatan dari JOmblo SEnang. Jomblo Senang adalah jomblo yang sangat-sangat menikmati masa sendirinya. Bagaimana tidak, hari-harinya penuh warna. Warna yang dia sukses ciptakan sendiri, maupun warna-warna yang datang begitu saja. Gak salah lagi, jomblo macam ini sendiri karena gak mau terikat. Kalau diambil dari film Jomblo (2005), prinsipnya sangat jelas : Simple, Lepas, Gak Terikat, Semua Puasss.....
Kita bahas ciri-ciri jomblo tipe ini.
http://www.kapanlagi.com/plus/kasihan-jomblo-ngenes-ini-ciptakan-pacar-abal-abal-860b39-9.html |
Udah berapa hari nih gue gak posting. Setelah ngaku udah 2 hari gak nulis, sohib gue sesama penulis malah protes. Akhirnya gue janjiin malam ini ada postingan tentang jomblo. Udah gue mulai buat poin-poinnya di twitter. Tapi ya semua juga tau bahwa twitter cuma kasih bata 140 karakter aja. Mau ngomong apa juga terbatas, akhirnya putus-putus deh.
Kita mulai dari JONES, ada yang bilang singkatan dari JOmblo ngeNES. Hmmm... Kalau gue sih lebih suka mengakui itu adalah singkatan dari JOmblo NEStapa. Biar rada pujangga dikit. Hehehehehe. Nah, ada apa dengan jomblo yang nestapa ini? Sampai-sampai dikatain nestapa? Kayaknya sedih banget bahasa nestapa-nya.
Siapa yang gak geli kalau ketemu dengan bencong? Iya, bencong. Pengamen ewer-ewer yang selalu patroli keliling tempat makan demi ngamen apa adanya untuk sekedar 1000-2000 rupiah dari orang yang geli dengan keberadaannya.
Mungkin udah rahasia umum kali ya kalau bencong ini cuma melambai waktu gelap. Giliran hari terang benderang, mereka berprofesi sebagai kuli bangunan, narik becak, bahkan KULIAH. Jangan salah lho, bencong-bencong yang ngamen itu memang ada berprofesi sebagai mahasiswa kalau matahari sedang berkuasa. Ada apa dengan cara ngamen ini? Apa gak bisa biasa aja dengan bawa gitar dan nyanyi seperti sewajarnya?
sumber gambar : http://curutjantan1806.files.wordpress.com/2011/06/tibascong.jpg |
Sumber Gambar : http://suksesitubebas.files.wordpress.com/2013/03/wpid-ingin-kaya1.jpeg |
Ingin ini ingin itu, wajar. Tapi dalam setiap keinginan selalu ada halangan ketika akan merealisasikannya.
Ingin teriak meneriakkan isi hati, tapi tak sanggup jika terekspos. Ingin menunggu tapi hati sudah jenuh. Ingin mencari tahu tapi takut untuk menerima kenyataan. Ingin membiarkannya saja tapi tak mampu untuk menjalani ketidakjelasan. Ingin mencoba kembali, tapi banyak alasan untuk tidak pernah lagi melihat ke belakang. Trus, buat apa keinginan-keinginan itu ada kalau kita selalu mengurungkan niat hanya karena memikirkan halangan-halangan itu?? Yang kita bisa lakukan sebenarnya adalah menjalani hidup apa adanya. Melakukan hal terbaik yang bisa kita lakukan.