TGSL : JONES VS. JOSE

Jumat, Maret 14, 2014



Berdasarkan request dari Facebook. Akhirnya peperangan antara JOmblo NEStapa dan JOmblo SEnang dimulai. Dipostingan kali ini kita coba pertemukan kedua jenis jomblo ini dalam satu siatuasi. Kebetulan gue punya referensi tentang persahabatan antara cowok berstatus  JOmblo NEStapa dan cowok berstatus JOmblo SEnang.

Here we go.


1. Nongkrong
Keajaiban pembicaraan tentang ajakan untuk nongkrong kadang membuahkan pertempuran. Kita simak isi percakapan via telepon mereka.

"dimana lo bro?"

"di kost, napa?"

"gaul ke kafe yok, lagi rame nih."

"ada siapa aja?"

"banyak, sekitar dua cowok dan dua cewek."

"empat orang tu itungannya dikit, bego."

"setidaknya gak sendirian dikost, dasar jomblo lo."

"heh, lo juga jomblo!"

"gue emang jomblo, tapi gue ke kafe bonceng cewek kok. lo?"

"gue....."

Lalu telepon mati begitu saja. Tanpa pamit, tanpa salam. Wasalam.

2. Skipsi
Situasi ketika menjalani masa-masa skripsi rata-rata sih didominasi dengan perasaan yang kalut dan stres berat. Hanya saja ada perbedaan antara mereka. Simak percakapan kedua jomblo ini.

"haaaah, gue stres!!! revisi ni banyak banget!!!"

"haaaah, sama!!! dosen gak pengertian!!!"

"siapa lah yang bisa mengerti mahasiswa skripsi???"

"sepertinya adek-adek gue bisa mengerti."

"adek yang mana? kampus mana? jurusan apa? angkatan berapa?"

"ya mana aja yang kasih respon paling cepet. kayaknya bisa ngertiin nasib gue deh. lumayan bisa jadi obat anti stres."

"buset deh."

"nah, si Arsa* respon. ajak kepantai, kegunung, kemall atau nonton ya? atau nongkrong aja?"
*(kesamaan nama tokoh cewek samaran ini benar-benar tidak disengaja)

"eh gue ikut dong!"

"ayok aja. selow bro. tapi lo sama siapa? sendiri?"

"......."

Biasanya "......" itu banyak kemungkinannya. Bisa pura-pura tidur, bisa mendadak pakai earphone, bisa pura-pura konsen sama skripsi, bisa macem-macem deh. Tergantung improvisasi dan eksplorasi serta inovasi pribadi masing-masing.

3. Sidang Akhir Skripsi
Setelah bersusah payah menyelesaikan semua yang berhubungan dengan sktripsi. Akhirnya mereka sidang. Diakhir sidang, dosen pembimbing, dosen penguji dan dosen tamu mengumumkan dan memberi selamat. "Kalian semua lulus, selamat atas keberhasilan kalian. Semoga menjadi generasi yang bermanfaat dengan menyandang gelar yang baru saja didapat."

>>> JOSE:
Begitu keluar dari ruangan, langsung dikerubungi orang-orang yang heboh mengucapkan selamat. Paling apes ya dicemplungin ke kolam ikan. Yang jelas mahligai hura-hura kesenangan sangat terasa.

>>> JONES:
Dari masuk ruangan, tidak ada yang mengantar. Didalam ruangan, tidak ada yang menunggu. Begitu keluar sebagai "sarjana baru", tidak ada yang menyambut.



4. Acara Wisuda
Tak lain tak bukan, ini adalah acara sakral bagi seluruh mahasiswa S1. Bagaimana tidak, ini pertama kalinya menggunakan toga dan disalami rektor/ dekan/ wakil dekan/ kepala jurusan sebagai simbol lulusnya seorang mahasiswa dan menjadi sarjana yang siap terjun ke dunia kerja. Momen ini adalah momen yang dinantikan juga oleh para orang tua yang nangis terharu bahagia anaknya kini sudah sarjana setelah sekian tahun menjomblo kuliah. Tentu saja bagi yang kuliahnya diatas 6 atau 7 tahun, ini adalah momen yang ditunggu adik-adik angkatannya yang benaknya diisi kalimat "akhirnya lulus juga ya bang ya."

>>> JOSE:
Begitu keluar gedung, banyak yang menyambut, memberi bunga, bahkan sampai menggendong rame-rame terus dilempar-lempar keatas. Langsung foto-foto terus ditarik sana sini. Kalau cowok, dia pasti punya banyak foto dengan beberapa cewek yang berbeda. Sampai bingung, yang mana sih yang jadi pendamping wisuda ni orang. Kalau cewek, ya sebaliknya.

>>> JONES:
Datang ke gedung dengan orangtua. Orangtua, tanpa pendamping wisuda. Keluar gedung, clingak-clinguk mencari orangtuanya. Karena sangat memikirkan orangtua? Oh bukan, tak ada yang menyambut maka pikiran dan perasaannya kembali pada orangtuanya. Yang memberi bunga jelas tak ada, apalagi pendamping wisuda yang kasih "sun" sebagai tanda ucapan selamat. 

5. Dunia Kerja
Tibalah saatnya dunia baru dimulai. Ketika para wisudawan menjalani hidupnya dengan jadwal yang baru dan teman-teman baru. Harapannya sih image sebagai jomblo tidak terlalu menjadi pusat perhatian. Ternyata.......

"eh bro, si Teguh sabtu besok nikah. si Bambang minggu depannya. Lo inget si Kariman? Doi bulan depan nikah lho"

"wah, udah pada mau nikah ya. sangar. lo kapan bro?"

"duh gue bingung kalau ditanya gitu. gue kebanyakan pilihan nih. si Arsa tuh cantik, pinter. si Samana baik, jago masak. si Byakta, alim dan realistis, gue suka jalan pikirannya. nah, si Putri, manjanya itu lho, imut-imut."

"oh......"

"gue ngomong panjang lebar dan lo cuma bilang 'oh', lo kapan mau nikah?"

"bro, kita ini sama, susah menentukan kapan mau mikirin nikah. bedanya cuma satu, elo kebanyakan pilihan, gue gak punya pilihan."

"maksud lo?"

"sok gak paham lo. ya, gue gak punya pacar, gue gak ada temen deket yang cewek, gue gak ada gebetan, dan sudah jelas kalau gue juga gak punya adek-adekan kayak lo. Puas?"

Kok emosi sih bro.

6. Undangan Pernikahan
Nah, situasi antara keduanya bisa terlihat jelas dari respon sang mempelai, ketika jejomblo ini naik kepelaminan dan menyalami mempelai sambil mengucap kata selamat menempuh hidup baru.

>>> JOSE:


"selamat menempuh hidup baru ya bro!"

"thanks bro, udah ganti aja nih gandengannya, kapan nyusul (nikah)?"

"wah, santai dululah, masih terlalu muda untuk mikir nikah, kami masih dalam masa saling memahami satu sama lain."

"iya deh, asal jangan kelamaan aja, segera nyusul ya!"

Bisa berakhir dengan kalimat motivasi.

>>> JONES:

"selamat menempuh hidup baru ya bro!"

"thanks bro, mmmm, gandengannya mana nih? kok gak diajak? kapan nyusul (nikah)?"

"mmm, bukannya gak diajak, tapi emang gak ada yang bisa diajak, bro."

"mmm......"

No comments.


Sepertinya enam kondisi ini sudah cukup. Gue gak mau lagi nambahin, takut diserang dengan para jomblo yang gak ngaku Nestapa tapi merasa nasibnya ada di bagian cerita JONES yang gue tulis disini. Ya sekarang mungkin saatnya introspeksi diri sendiri. Masuk kategori jomblo manakah kalian?

Dwindi

You Might Also Like

0 comments