Assalamualaikum Bro Sist. Akhi dan ukhti. Bapak dan ibu, Kakek dan nenek. Om dan tante. Semua yang ada disini~ Ada yang bilang~ dangdut gak goyang bagai sayur tanpa garam~ . Hahahahaha.. Maaf-maaf, malah keterusan.
Setelah postingan galau kemaren, kali ini bahasannya agak economical. Gue memulai bisnis gelang yang berujung pada handmade leathergoods (gak cuma gelang, tapi produk-produk kulit lainnya) di penghujung tahun 2015. Hampir satu tahun ini, lumayan, di instagram, di facebook dan di chatting, ada beberapa oknum yang tiba ngomong soal endorse.
Yap, gue ngomongin endorse sekarang karena beberapa menit lalu gue baru buka akun instagram @disphase (ini akun bisnis gue, isinya foto-foto produk kulit, di follow ya #promosi hahaha) dan nemuin ada komentar "open endors".. Singkat dan sesederhana itu. Tapi otak gue mikirnya rumit. Hahahaha..
Beberapa waktu lalu, ada yang chat ama gue di facebook. Percakapan tersebut diawali dari bicarain foto produk yang gue upload di facebook gue. Ujung-ujungnya dia bilang mau support produk gue dan minta endorsement. Hmmmm..
Saat itu gue kemukakan sebuah pandangan. Kalau lo suka sama produk gue lalu kemudian lo minta endorse, apakah endorse yang lo maksud itu bisa memiliki produk tersebut tanpa membayar rupiah dan digantikan dengan postingan promosi (itu juga seringnya cuma sekali) sambil mention/tag akun gue? Dianya cengengesan. Yak, positiflah endorsement adalah sebuah modus untuk mendapatkan sebuah produk yang dia sukai dengan cara cuma-cuma, alias GRATIS. Gue bikin produk pake modal sendiri dan tangan gue sendiri ampe jari-jari gue kesemutan dan kulit kelupas-kelupas karena megang jarum untuk menjahit kulit yang berlapis-lapis. Dimana apresiasi lo terhadap karya kreasi?
Gue lebih seneng ketemu customer di sebuah vape store, namanya Platinum, di Jalan Urip Sumoharjo, deket Empire XXI Yogyakarta. Mas Amdar namanya, waktu itu doi minta dibikinin belt pouch untuk Mod Therion (kedua kalinya minta dibikinin belt pouch untuk Mod Boxer). Doi ini minta endorse juga, cuman caranya lebih polite, karena minta harganya dikurangi aja dikit, nanti dipromosiin ke vaper lainnya. Ya kalau masalah ngurangin harga (alias diskon) itu jauh lebih sopan ketimbang minta gratis. Setidaknya ada apresiasi pada usaha yang sedang gue rintis dan ada apresiasi pada produk yang gue bikin. Yeah, dari promosinya Mas Amdar ini lah, akhirnya gue kenal Mas Iwan.
Nah ini. Ini top markotop menurut gue. Mas Iwan dari vape store Jones, tokonya deket Candi Prambanan. Doi minta dibikin leather case untuk Mod SX-Class. Lekukannya seksi. Adek gue sampe bikin 7 case yang sama, dan yang ke-7 itu baru memuaskan hasilnya. Mas Iwan bener-bener puas dan apresiasi hasil kerja gue dan adek gue. Dia bayar lebih dari yang kami minta.
Untuk pengetahuan lebih lanjut, gue dapet penjelasan di Apa itu Endorse? . Ternyata yang gue dapatkan adalah endorsement itu merupakan sebuah tindakan seseorang yang mendukung (support) atau setuju terhadap sesuatu. Baca aja tu di link itu. Biar lebih jelas. Gue ngutip sekalimat aja. Hehe.
Nah! Jelaskan?! Kalau ingin terjadi endorse, bukan dengan minta barang gratisan, Kawan. Itu bukan bentuk support namanya. Malah menjatuhkan pemilik usaha yang belum seberapa. Kebanyakan malah egois, mau barang gratis, minta dibayar pula. Lo sebenernya dukung wirausaha gue apa nggak sih? Ya bagaimanapun, seperti itulah pergeseran makna endorse belakangan ini. Yaudah mau diapain lagi.
Tapi yang paling lucu dari semua ini adalah kenyataan bahwa orang-orang lah yang minta endorse, bukan si pelaku usaha. Padahal seharusnya endorse itu kan kebutuhan pengusaha biar penjualannya lancar. Si endorse ini butuhnya apa? Kalau butuh barangnya, YA BELI LAH!!!!! Kenyataan lainnya adalah, si orang yang request endorse ini, ternyata follower instagramnya dikit. Hey hey hey....
Logika sederhana lho ini, perusahaan rokok aja, sebelum dia nyewa bilboard pasti ada survey dulu. Tu bilboard ada di kawasan ramai gak? Posisinya mudah dilihat gak? Ukurannnya seberapa? Ya di medsos juga gitu kali. Kalo gue udah ngasih produk gratis ke elo sedangkan follower lo cuma 300an, ngapain juga? Apa yang bisa gue harapin dari lo? Follower gue malah 400an. Buang-buang modal gue aja lo. Gue kasih contoh Mas Amdar dan Mas Iwan deh. Mereka pemilik toko vapor. Orang yang datang ke toko juga rame. Kemungkinan mereka untuk mempromosikan produk gue kan gede banget. Jelas. Dan terbukti.
Yaaah, itu lah cerita dan pemikiran gue soal endorse. Bukan gue sombong nolak endorse, tapi gue gak punya cukup modal untuk melakukan itu. Alhamdulillah sekarang pesanan mulai lancar tanpa endorse-endorse yang merugikan gitu. Diskon masih oke. Minta gratis, ya tolong realistis. Gue modalin produk gratis ke elo, seberapa besar andil promosi lo terhadap penjualan gue? Gue punya produk, lo punya apa? Kudu imbang dong.. Semoga kita mendapat pelajaran dari postingan ini.
Support UKM lokal, guys! Semangat wirausaha!
* * * * *
Dwindown, 2016
image source:
http://www.frankhaney.biz/wp-content/uploads/2013/01/EndorseMe.jpg