Sabtu Kelabu

Sabtu, Oktober 08, 2016



Aku akan bercerita tentang Sabtu
Ya, hari ini yang baru berlangsung setengah waktu
Sabtu baru dengan rasa pilu
Sabtu biru karena hujan menderu

Mengenang pagi saja aku enggan
Masalah datang tanpa sungkan
Menusuk membunuh waktu
Tak ada rencana untuk malam minggu

Sadar hari menjelang siang
Badai pikiran tak kunjung berlalu
Tegar hati semakin hilang
Kini hujan malah turun dengan gemuruh

Pikiran belum tersusun
Berantakan seperti rumah tua yang rusak
Lebih baik dihancurkan dan kembali dibangun
Renovasi takkan membuatnya indah semarak

Hati belum tenang
Gundah masih asyik mengusik
Seperti setan merasuki orang
Yang belum diruqyah seorang syeikh

Tengah hari aku malah mengetik
Bukan bekerja melanjutkan rajutan
Benang-benang merah masalah pelik
Belum kunjung menjadi karya buah harapan

Ini Sabtu Kelabu-ku
Sedikit dariku untukmu yang membacanya
Keberantakan hanya menikam waktu
Diam lebih baik daripada mengindahkannya

* * * * *

Dwindown, 2016

You Might Also Like

1 comments

  1. Terang memberimu kesempatan untuk mengenal hujan. Dan hujan memberi kesempatan untuk tetap bertahan dalam keindahan maknanya. Saat hujan adalah tujuan,aku ingin pulang menjemput hujan yang akan kusembunyikam dari siapapun.

    BalasHapus