Sindiran Oscar Lawalata Kepada Desainer Hijab

Sabtu, Mei 21, 2016

Terkadang ada gunanya gue dapet notif dari Line Today, yang kadang beritanya oke, kadang gak mutu, kadang bikin melek, kadang menjadi stimulus. Barusan banget yang gue baca dari Line Today adalah tentang sindiran Oscar Lawalata pada desainer hijab. Setelah baca, gue search di google, dan ternyata cuma sedikit saja yang terkait sindiran doi. Terus gue kepoin fesbuknya, dan gue nemuin kalimat yang dimaksud.

Eh, tapi ini jadi stimulus buat gue untuk membahas tentang sindirannya. Sebelum gue bahas, coba kita simak bareng-bareng, bagaimana kalimat-kalimat sindiran Oscar Lawalata tersebut:





Ketika gue baca ini, gue mencoba mengingat apa yang pernah gue saksikan dan gue amati. Awal gue masuk kuliah di tahun 2007, temen-temen cewek gue pakai kerudung yang biasa aja. Yang modelnya gak aneh-aneh. Semua biasa aja. Apalagi gue kuliah di fakultas teknik. Sepertinya udah melekat image cewek-cewek teknik itu tomboy. Mungkin itu juga yang bikin mereka gak pengen direpotin urusan kerudung. Yaudah gitu aja. Di tempat-tempat umum pun, orang yang tidak memakai kerudung masih banyak, dan bagi yang berkerudung, ya gitu deh. Biasa aja. Tutup kepala bagian atas, beberapa lipatan di tepi muka (belakang tulang pipi), terus kedua sisi disatuin pake jarum pentul, peniti, atau pin.

Beberapa tahun kemudian, sekitar 2010-2012, sejak negara api menyerang, suasana mulai Islami. Helai-helai rambut yang terurai, ataupun dikuncir, atau pun dikepang mulai jarang terlihat pada masa transisi ini. Yang gue amati sih di Yogyakarta, Jakarta dan Pekanbaru. Hampir semua cewek yang gue lihat, warna-warni. Hanya saja, ada yang menggelitik kekepoan gue untuk bertanya "kenapa kemanapun gue pergi, rasanya seperti di toko bunga terus?"

https://annisareswara.files.wordpress.com/2014/08/syarat-hijab-syari.jpg

Kepala-kepala yang tertutup tersebut seakan-akan seperti mahkota bunga yang bermekaran kesana kemari, dan badannya dibalut dengan pakaian ketat, baik baju maupun celana, sehingga tu badan jadi kayak tangkai bunga. Model kerudung kemudian menjadi beraneka-ragam. Entah darimana asalnya. Tutorial-tutorial "hijab" makin marak dan peminatnya juga luar biasa. Tapi masalahnya, benarkah suasana itu bernuansa "Islami"? Benarkah itu tutorial hijab? Itukah hijab?

Thanks to Oscar, gue jadi ingat bahasan "apa itu hijab" dari beberapa sumber, baik literatur maupun hasil sharing-sharing dengan para ustadz.

Secara bahasa, hijab artinya penutup (muslim.or.id) atau penghalang (wikipedia). Pada hakikatnya hijab itu bukan hanya kerudung, tapi keseluruhan pakaian. Yang jelas tidak membentuk tubuh, termasuk leher dan seluruh anggota tubuh. Untuk lebih lengkapnya, bisa baca di Jilbab Syar'i itu Lebar dan Saudariku Hijab Syar'i Itulah Pelindungmu .

Kembali ke postingan status Oscar Lawalata, gue coba liat di google image, ada beberapa suggestion ketika gue ketik kata kunci "hijab" :


Dari deretan tersebut, gue tertarik ama istilah "hijab modern" (how to wear modern hijab, modern hijab styles, etc). Gue buka masing-masing suggestion itu. Alhamdulillah, banyakan yang cuma nutup kepala doang daripada yang membentang bagian bawah kerudungnya hingga menutupi badan (paling gak bagian dada). Ah, gak perlu dibahas pun, semua orang, cewek/cowok, muslim/nonmuslim, tua/muda, gaul/gak gaul, semuanya, pasti tahu bagaimana yang seharusnya. Jangan lupa juga banyak kontes-kontes model, fashion dan sejenisnya yang bernuansa florist ini. Cek google aja, langsung nemu banyak kok. Ada-ada aja nama kontes, festival atau ajang lainnya.

Inikah yang menurut Oscar Lawalata "kesucian agama yang dicampuradukkan dalam pentas duniawi fashion dan busana"? Wait, ada keyword lain yang menarik : Kesucian.

Kesucian, dalam KBBI, berarti kemurnian. Kemurnian seorang wanita. Hmmmm. Coba kita ambil contoh di makanan. Ketika air mineral dicampur sirup, apakah masih dapat disebut air murni? Ketika strawberry kita lumuri dengan coklat, apakah masih dapat disebut strawberry murni? Ketika dalam suatu situasi kita ditolong oleh beberapa orang (satu atau lebih) dalam menyelesaikan pekerjaan/usaha, apakah itu dapat disebut "murni usaha sendiri"?

Suci berarti keramat, bebas dari dosa, bebas dari cela (KBBI). Apakah model-model hijab yang kian beragam itu masuk dalam kriteria suci menurut agama? (Kita mengambil sudut pandang agama karena ini adalah "pakaian muslim", dan juga karena hijab adalah salah satu cara untuk menunjukkan bahwa sang wanita adalah muslimah). Mungkin Elegan tapi Terlarang ini dapat memberi jawaban dari pertanyaan ini.

Oscar menutup dengan kalimat "Ini dari hati nurani saya, mungkin lain dengan hati nuranimu yang bisa terbeli uang". Sakit juga ni kalimat. Nusuk. Hati nurani yang terbeli uang. Semacam hati nurani yang murahan sehingga dapat dibeli dengan uang. Semacam barang dagangan yang jelas bisa dibeli dengan uang. Semacam....itulah.

Nurani, dalam KBBI (lagi), berarti perasaan hati yang murni yang sedalam-dalamnya. Gue ulang dengan format lain : perasaan hati yang MURNI yang sedalam-dalamnya. Ha! Ini dia! Mungkin aja, ini yang dimaksud oleh Oscar "kesucian yang dicampuradukkan dalam pentas duniawi", yaitu karena si Murni telah terbeli uang, maka hilanglah si Murni dibalik hingar-bingar bentuk dan warna "bunga" di taman dunia ini......

* * * * *

Dwindown, 2016

"sumber-sumber udah gue cantumin berupa link"

You Might Also Like

3 comments

  1. aku baca sambil mencerna kalimat per kalimat...
    kita bahas ya bang..
    aku wanita muslim yang tadi nya beragapan bahwa memakai jilbab nanti dulu lah kalo udah menikah, punya anak ..tapi seiring bertambahnya usia makin berfikir memang umur mu bakalan bisa sampai waktu dimana kamu menikah, dan punya anak rasanya terlalu Percaya Diri akan bisa hidup lebih lama, saat eyang kakung meninggal makin makin aku mikir kalo mati gak ada yg tau kapan,,sejak saat itu mulai lah keluar rumah memakai jilbab dan alhamdulillah sekarang sudah berhijab.
    dan yang aku mau bahas..kadang beraneka macam model jilbab yang saat ini trend itu bisa menarik minat seseorang yang tadi nya gak pake jilbab jadi pake jilbab perlahan dari awalnya memakai jilbab karena trend hijab itu sendiri sampai akhirnya mereka nyaman menggunakannya dan berkelanjutan..
    berarrti sebenernya dari bisnis yang di agap menjual atribut agama ini ada positifnya juga.
    aku awal mulai berhijab ya karena makin berfikir dewasa dan mati gak ada yang tau itu aku mkanya mulai menjalankan kewajiban sebagai muslimah, walaupun sejauh ini belum baik.
    nah gimana tu bang??

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kembali ke diri masing2. dampak positif itu juga terlihat ketika hijab ngetrend, banyak yang udah lama ingin berhijab tapi belum kesampaian, mulai pake hijab, biar temennya gak aneh liat dia berhijab, karena akan berfikir "oh emang lagi ngetrend kok"..

      Trend hijab dijadikan alasan awal, atau moment untuk mulai berhijab. Karena kita semua tau, mengganti style, cenderung membuat orang lain berkomentar sepeti "ah kamu lebih cantik gak lake kerudung" dan kebanyakan cewek gak bisa dikomentarin gitu. Ujung2nya buka hijab lagi.

      Semua hal akan selalu ada sisi positif dan negatifnya. Seperti filosofi YinYang, selalu ada titik hitan dalam putih, selalu ada titik putih dalam hitam. Kembali ke diri masing2 bagaimana niatnya.

      Mulai berhijan mungkin memang berat, tapi akan lebih berat untuk istiqamah/konsisten untuk tetap berhijab.

      Hapus
    2. dan aku sebenernya salah 1 orang yang melihat peluang bisnis dari trend jilbab ini...
      karena setelah memakai jilbab, aku mulai pengen bikin jilbab sesuai keinginan ..
      pergilah ke tukang kain yang awalnya iseng untuk dipake sendiri.
      karena melihat aku memakai jilbab dengan motif- motif lucu beberapa temen minat buat dibikinin.
      alhasil bisa di jadikan sambilan..
      sudut pandang yang aku ambil adalah Jilbab membawa berkah dong untuk aku dan justru menjadikan aku semakin bersyukur.:-)
      dan bener juga memakai jilbab gampang banget sewaktu - waktu bisa memakai sewaktu - waktu bisa lepas, yang sulit memang mempertahankannya....
      cerita sedikit awal memakai jilbab akupun begitu kadang lepas akhirnya berfikir gimana ya biar gak lepas2 jilbab lagi ..? dan keputusannya adalah dengan cara memotong pendek banget rambut ku supaya bikin aku malu untuk membuka jilbab..
      makin lama karena sudah terbiasa dengan jilbab mau keluar rumah aja udah risih kalo gak pake jilbab.:-) curhat si ini namanya.

      Hapus