Penderitaan memicu Solidaritas
Kamis, Juni 23, 2011Muka menderita anjing dan kucing :)) |
Gak setuju?
Coba jawab pertanyaan gw:
- Punya sohib*? Kalo punya, kenapa dia bisa jadi sohib? karena kalian selalu bersenang-senang bersama atau karena menanggung suka duka bersama?
- Punya temen biasa? kalo iya, kenapa cuma biasa? Karena gak pernah menderita bareng? atau karena gak pernah seneng-seneng bareng?
- Kenapa ada istilah "teman sependeritaan" dan "teman seperjuangan" yang jelas-jelas bakal lebih bermakna dibanding "teman shopping"** atau "teman karaoke"**?
(*) = teman tapi seperti saudara sendiri
(**) = ngarang sendiri
Liat pas lo ajakin seneng-seneng, siapa yang nolak? Rata-rata dan hampir semua orang mau di ajak seneng-seneng. Pesta pora, ketawa-ketawa, dan lain-lain. Tapi ketika kesusahan, apa ngajakin orang untuk bantu sama mudahnya dengan ngajakin untuk seneng-seneng? Gw rasa sih ngga, justru lebih susah.
Tanya kenapa?
Karena eh karena, yang namanya seneng-seneng tu gak pake mikir, gak pake derita. Ya jelas let it flow aja. Tapi ketika menderita, sifat tolong menolong dan saling peduli yang dibutuhkan. Dan ketika udah ada sifat itu, rasa persaudaraan bakal kerasa. Justru hal yang kayak gitu yang memicu solidaritas.
Jadi intinya, kalo mau kompak, "solid", atau apapun istilahnya, MENDERITALAH BARENG-BARENG. Buktikan sendiri biar gak protes! hahahahahaha
0 comments