Komunikasi Kita

Minggu, Januari 05, 2014



Pagi baru menjelang
Aku hanyut dalam percakapan tulisan
Tulisan tombol virtual dilayar sebesar papan
Lupa mentari menghangat dan menyengat

Pagi berikutnya dan berikutnya berlalu
Pagi adalah saat aku bersimpuh
Persimpuhan disamping kopi yang kuseduh
Menunggu, kok kamu belum muncul?

Aku tahu kamu kembali hadir
Kamu berhasil buatku sumringah dalam hati
Membaca bahasa tulisanmu, aku tersenyum geli
Ya ampun, baru tulisan lho ini

Aku berpindah kota
Pagi hari, mmm, bukan
Kini sore hari aku menanti asa
Kapan kamu kembali ada?

Yaa aku menanti
Menggoyang kaki dan menatap layar 22 inchi
Tidak tenang, yaa, bisa jadi
Aku menunggu kamu datang lagi

Kamu datang
Bukan tulisan, melainkan suara
Bukan lagi membaca, tapi mendengar
Aku mendengar suara

Suaramu menyapa, Aku terlena
Kamu bilang suka, Aku terpana
Tahukah kamu bahwa aku juga suka?
Sadarkah kamu bahwa aku jatuh cinta?

Kini suaramu menemaniku disetiap malam
Suara yang menenangkan jiwa
Terkadang aku terlelap mendengarnya
Ya, hanya suaramu yang bisa

Aku menantimu disetiap hariku
Untuk membaca bahasamu
Untuk mendengar suaramu
Untuk berkomunikasi denganmu

Ini hanya akan berlangsung sementara, Sayang
Insya Allah........
Berhadapan ketika bercakap
Akan jadi cara komunikasi kita


(dedicated to someone who really special for me)
Dwindi, 2014

You Might Also Like

0 comments