Pagi
Kamis, Januari 02, 2014Pagi disinari mentari yang masih malu
Aku berjalan sambil menikmati udara yang kuhirup
Segar aroma embun
Kenapa dulu aku mengabaikan pagi tanpa rindu?
Hidup sepanjang malam dan meninggalkan pagi
Dedaunan basah pun aku tak peduli
Dan lupa indah kicau burung menyambut mentari
Hidup pemuda malas yang klasik
Aku sempat lupa bahwa pagi itu berkah
Rezeki menunggu dijemput dengan usaha
Jodohpun menunggu dengan harap
Allah menunggu hambaNya bergerak
Rezeki menunggu dijemput dengan usaha
Jodohpun menunggu dengan harap
Allah menunggu hambaNya bergerak
Sekian waktu berlalu
Pagiku tak lagi sendu
Tapi sejak kemarin aku terpaku
Pagiku berselimut rindu
Pagiku tak lagi sendu
Tapi sejak kemarin aku terpaku
Pagiku berselimut rindu
Aku menanti kabar dari kekasih
Aku menatap benda bercahaya dasar putih
Kabar yang diharap justru membuatku merintih
Batinku pedih
Aku menatap benda bercahaya dasar putih
Kabar yang diharap justru membuatku merintih
Batinku pedih
Aku tak bisa melihat langsung padanya
Itu sebab aku menanti kabar
Aku hanya bisa merasa
Apa yang ia rasakan
Itu sebab aku menanti kabar
Aku hanya bisa merasa
Apa yang ia rasakan
Aku mengharap pagiku kembali
Pagiku, semangatku
Pagiku, kekuatanku
Pagiku, harapanku
Pagiku, semangatku
Pagiku, kekuatanku
Pagiku, harapanku
Dwindi, 2014
0 comments