Pengaruh Media Sosial Terhadap Personal Space

Selasa, Juni 02, 2015

Guys, gue ada tugas penelitian kecil untuk matakuliah Arsitektur Perilaku. Kali ini, gue butuh responden sebanyak-banyaknya. Tenang aja, identitas tidak disebutkan, karena gue membutuhkan datanya saja.

Personal Space

Menurut Robert Sommer (1969), personal space dalah suatu area dengan suatu batas tak terlihat di sekitar badan manusia dimana orang lain (diluar manusia tersebut) tidak boleh memasukinya (invisible bubble). Ada 3 faktor yang mempengaruhi personal space, yaitu faktor individu, faktor interpersonal dan faktor situasional.

Ada juga istilah Personal Space Intrusion. Goffman (1971) menjelaskan satu bentuk intrusi sebagai suatu "ecological placement of the body" di dekat orang lain atau penggunaan bagian dari orang lain secara tidak tepat (menyentuh, atau dengan lirikan mata, pandangan menghujam, mencampuri pekerjaan / urusan orang lain, memberi pertanyaan2 tertentu dan juga melalui nafas). Namun tidak semua intrusi mengasilkan ancaman yang sama besar (bervariasi pada intruder yang berbeda).

Contohnya seperti studi yang dilakukan oleh Fry & Willies pada tahun 1971, yang meneliti anak kecil berusia diatas lima tahun sebagai intruder, dengan hasil :
  • 5 tahun mendapat respon positif (as a cute child)
  • 8 tahun lebih banyak diacuhkan
  • 10 tahun mendapat respon negatif

Nah, dalam kasus ini, gue meneliti bagaimana sosial media berperan dalam personal space seseorang, apakah meluaskan pergaulan atau menggantikan pergaulan nyata menjadi maya, apakah dengan adanya sosial media maka radius personal space seseorang berubah menyempit atau tidak berubah, dan "apakah-apakah" lainnya.

Tujuan

Tujuan dari penelitian ini terkait dengan radius personal space yang disebutkan oleh Edward Hall pada tahun 1966 :



  • Jarak intim lebih dekat dari 1,5 kaki, atau sekitar 0.45 meter
  • Jarak sahabat dan keluarga ada di antara 1.5 - 4 kaki, atau sekitar 0.45 - 1.2 meter
  • Jarak sosial ada di antara 4 - 12 kaki, atau sekitar 1.2 - 3.6 meter
  • dan Jarak umum lebih jauh dari 12 kaki, atau 3.6 meter
Menanggapi teori dari Edward Hall (1966) ini, gue kepikiran soal media sosial online. Tahun 1966, media sosialnya hanya berupa offline, atau bertatap langsung. Ketika itu belum ada yang namanya jaringan internet. Sosial media pertama yang hadir adalah SixDegree.com. Google saja didirikan tahun 1998. 

Tapi di Indonesia sendiri, SixDegree.com gak booming kan? Yang booming adalah Friendster yang membuat anak-anak 90'an yang ketika itu baru masuk SMP jadi rajin ke warnet untuk pasang-pasang status, upload foto editan, termasuk tukar-tukaran testimonial. Plis. Hahahaha

Hipotesis

Ya tahun 2015, sosial media sudah sangat banyak. Dan gue makin sangsi kalau teorinya Edward Hall ini masih berlaku. Karena gue jadi berhipotesis bahwa jaman sekarang personal space itu bisa dibagi dua, yaitu personal space di dunia nyata dan dunia maya. Maka, menurut hipotesis gue itu, gue berpendapat bahwa semakin banyak akun sosial media yang dimiliki (semakin banyak aktifitas didunia maya), maka radius personal space seseorang akan menyempit (tidak akan terganggu bila ada orang lain mendekat atau melirik atau lainnya). Tapi ini masih hipotesis, makanya gue butuh sebuah penelitian yang harus melibatkan banyak responden untuk mengetahui bagaimana yang terjadi sebenarnya.

Hubungannya dengan arsitektur

Gue juga rada galau kalau menjelaskan hubungannya bagaimana. Yang jelas, di kitab para arsitek (DaTek- Data Arsitek, oleh Neufert) dan banyak buku lainnya, sudah ditentukan ukuran-ukuran jarak untuk merancang sebuah tempat publik seperti taman, kafe, rumahsakit dan lain-lain. Gue sedang berfikir, mungkinkan ukuran-ukuran itu sudah tidak lagi berlaku karena adanya ponsel pintar yang pintarnya kebangetan?

Bayangkan, seandainya ukuran-ukuran tersebut sudah tidak berlaku, dan karena orang-orang sekarang sudah autis dengan gadgetnya sendiri, maka ukuran jarak meja atau jarak kursi jadi berkurang 25-50% hanya karena ada fasilitas hotspot? Pasti investor sebuah kafe bisa ketawa bahagia karena luas lahan yang dibutuhkan jadi berkurang tapi dengan pengunjung yang tetap bisa banyak. Caranya, sediakan WIFI. Hehehehe.

Bagaimanapun juga, data kalian lah yang nantinya menentukan penelitian ini mampu mendukung atau bahkan mematahkan teori Edward Hall yang dicetuskan tahun 1966 tersebut. Kita bisa sama-sama lihat, apakah ada perbedaan personal space di tahun 1966 dan 2015 dengan perkembangan teknologi yang ada?

Kalian bisa bantu gue

Yap, ini yang gue harapkan dari postingan kali ini. Kalian, para pembaca, juga pengguna internet (pastinya) untuk memberikan data yang mungkin hanya menghabiskan sekitar 15 menit. 


Sebelum dan sesudahnya, gue mengucapkan banyak terimakasih pada responden yang sudah berpartisipasi dalam penelitian kecil ini. 

* * * * *

Dwindown, 2015

You Might Also Like

2 comments