Kuliah S2 dan Profesi
Minggu, November 23, 2014Contoh iseng-iseng gue yang terakhir |
S2.... Seru men. Hampir setiap pulang kuliah, jujur aja, gue sakit kepala. Hahahaha. Entah karena apa, awalnya gue gak tau. Tapi satu matakuliah dengan dosen yang ngomongnya rada nusuk ke sanubari, akhirnya gue sadar apa yang nyakitin otak gue selama mengikuti studi itu.
Dalam studi pasca sarjana ini, mahasiswa di tuntut untuk bisa berfikir dengan otak kiri. Lo tau otak kiri tu untuk apa? Searching aja di google yak. Nah, sebagai mahasiswa S2 yang jebolannya nanti diharapkan bisa menjadi seorang ilmuwan, peneliti dll yang bahasa kerennya adalah Researcher. Terus masalahnya dimana?
Gue pribadi, punya masalah dengan otak kiri. Pekerjaan dan hobi gue adalah animasi. Ya kerjaan terakhir aja bikin animasi arsitektural. Yang dipikirin bukannya desain, tapi bagaimana mempresentasikan desain orang dalam bentuk video animasi. Gue berfikir motion apa aja yang mampu menjelaskan konsep desain bangunan tersebut, scene apa yang relevan dengan bentuk bangunannya, sudut kamera mana aja yang paling kece untuk nge-view bangunan tersebut. Bener-bener minta kreatifitas dan sense yang gak pakai otak kiri deh. Jadi, keseharian gue, seolah-olah hanya pakai otak kanan.
Nah, akhirnya, setiap kali dosen mulai berfilosofis, gue maksa otak kiri gue bekerja lebih dari biasanya. Konsep itu apa, teori itu apa, konsep teori itu bagaimana, logika teori seperti apa, riset secara induktif, deduktif, sampai ke pernyataan ini merupakan normatif atau umum. Belum lagi mereview buku ini itu, ditambah lagi mencari data tentang sesuatu dan menjadi tugas paper. Waw. It's killing my brain.
Tapi ya masa gue nyerah sih. Gak gue banget nyerah-nyerah gitu. Apalagi kalau mencobanya belum maksimal banget.
Perbandingan yang gue rasain banget, ada temen sekelas gue yang dulunya dia ambil tugas akhir yang berbasis riset. Yaaaaa, setidaknya dia lebih lancar dan lebih nge-flow ngikutin studi ini. Rasanya tu kayak waktu awal S1 dulu ngeliat temen seangkatan udah jago AutoCad dan gue masih buta samasekali, cuma karena dia dulunya SMK jurusan gambar bangunan. Keki abis. Tapi toh akhirnya gue bisa juga. Mungkin karena terbiasa dengan tuntutan menggunakan AutoCad dalam proses desainnya.
Kali ini, gue nunggu keterbiasaan itu dalam proses studi gue, sehingga gue mulai peka dengan apapun yang ada pada riset dan memiliki sense of scientific knowledge and research. Hukum di tanah jawa sih witing tresno jalaran soko kulino.
Kekontrasan tuntutan dalam perkuliahan (otak kiri) dan tuntutan profesi/hobi (otak kanan) ternyata cukup bikin crash. Tapi mungkin kalau akhirnya gue bisa kedua-duanya, itu suatu hal yang amazing bagi gue. Entah bagi kalian. Soooo, inilah cerita gue selama gue mulai perkuliahan (lagi) hingga sekarang.
* * * * *
Dwindown, 2014
Image source: Karya Sendiri Bro. :D
0 comments