Dunia Baru ......

Selasa, September 02, 2014




 Fiuh, hampir sebulan gak nulis. Gak posting, gak lanjutin novel, gak juga tulis-tulis di kitab coklat yang selalu gue bawa kemana-mana. Kesibukan ini harus segera berlalu. Tapi gak mungkin juga, karena gue memasuki minggu kedua belajar di S2 Arsitektur UGM. Dunia baru, kesibukan baru, pandangan baru, lingkungan baru dan juga skejul-skejul yang baru.

Sebenarnya dua minggu pertama ini gak segitu menyibukkannya, jadi gue gak akan menyalahkan kegiatan akademik gue yang baru ini doang. Tapi sebulan ini memang banyak urusan yang harus segera diselesaikan. Mulai dari henpon gue yang mendadak gak karuan gara-gara kebanting, pesanan tas gambar yang gue desain, pesanan tutorial, dan juga males gerak alias 'mager' sehingga gue cuma guling-guling dikasur seharian sambil mainin iPad. Hahaha.

Yak, keyword postingan kali ini adalah Dunia Baru. Gak gak, ini beda dengan Dunia Lain. Di Dunia Baru, semua pemerannya masih manusia semua kok. Semuanya nyata, tanpa kamera infrared di beberapa sudut dan penampakan-penampakan bencong, eh, setan maksudnya.

Dunia baru tuh selalu akan ada. Dari lahir sampai ntar mati kita akan beberapa kali memasuki dunia-dunia yang baru. Jelas dong. Dari sisi akademik aja, mulai dari TK, kita masuk ke dunia baru yang bernama SD, lalu SMP, SMA dan akhirnya ke perkuliahan yang menuntut adanya perubahan dari 'siswa' menjadi 'mahasiswa'. Setelah wisuda dan menyandang gelar sarjana, yang kita masuki adalah dunia baru yang bernama dunia kerja.

Dunia kerja, kita bagi dua antara employee dan freelance. Mungkin buat lo yang mengambil langkah untuk menjadi employee , masalah lo akan ada di seputar tekanan atasan, tuntutan prestasi kantor, dll. Sedangkan untuk yang milih langkah menjadi seeorang freelancer, tantangannya juga beda lagi. Sampai akhirnya masuk ke dunia magister. Uyeah. Kembali ke dunia akademik.

Semua ini adalah proses. Iya kan? Setiap dunia yang kita masuki memiliki positif dan negatif. Setiap menyelesaikan satu tahap, kita memilih langkah yang mana untuk pijakan selanjutnya. Seperti itu terus. Jelas kalau semua ini proses. Terus, kalau semua ini proses, tujuan akhirnya ada dimana?

Nah, ini dia yang harus dipertanyakan dan jawabannya mesti direnungkan baik-baik. Untuk apa sih semua proses ini? Baik itu job, cash flow, science, dan apapun yang membuat kita gak tidur untuk beberapa malam demi menyelesaikan urusan ini itu sebelum melewati deadline-nya, untuk apa? Dan untuk siapa?

Menurut gue sih ini tentang hakikat kenapa manusia diciptakan sebagai 'makhluk sosial', 'makhluk berakal' dan 'makhluk sempurna'. Semua yang kita pelajari, kita upayakan, kita pahami, kita rumuskan, itu semua untuk modal kita supaya mampu menjadi manusia yang bermanfaat bagi orang lain. Gak harus menunggu saat dimana semua level udah diselesaikan, baru berfikir apa yang bisa dilakukan agar kita bermanfaat untuk orang lain, ntar keburu mati (kalau umur gak nyampe), tapi saat proses itu berlangsungpun, kita bisa melakukan apa saja sesuai dengan modal yang telah dimiliki saat itu. Setuju gak sih?

Nah pertanyaannya, sekarang sudah dilevel mana kita berada? Dan sudah seberapa bermanfaatkah diri kita bagi orang lain?

* * * * *

NB:
Ini masih bicara soal duniawi ya. Kalau dihubungkan ke akhirat, semakin kita bermanfaat untuk kehidupan, semakin besar pahala yang kita dapat, dan semakin besar kemungkinan kita sukses pula di akhirat, yaitu masuk surga. Setuju kan? Hehehe

* * * * *
Dwindown, 2014

Image Source:
http://media1.santabanta.com/full1/Nature/Universe/universe-17v.jpg

You Might Also Like

2 comments