Membagi Waktu : Kuliah - Organisasi - Bisnis
Rabu, November 13, 2013sumber : divisi dekdok makrab arsitektur 2013 |
Tiga kali gue jadi pembicara di makrab jurusan gue sendiri. Bahasannya sama. Setiap gue tanya "kenapa" ketika mendapat permintaan jadi pembicara, (bukannya nyombong) jawabannya karena kuliah gue aman-aman aja, gue juga sempat jadi asdos, aktif di kegiatan kampus, dan gue masih sempat bisnis. Ya ampun, ini jawaban dari tahun ke tahun yang gue dapat. Padahal, ada adik angkatan gue yang IPKnya nyaris sempurna, yaitu 3.95 saat wisuda bareng gue. Doi lulus tepat 4 tahun. Petinggi di organisasi himpunan mahasiswa. Asdos juga berkali-kali. Penawaran untuk jadi pembicara di acara ini masih aja gue. Asli, bukan maksud menyombongkan diri, tapi gue bingung setengah mati karena ini.
Biar tahun depan gak ngulang lagi kejadian yang sama, mending gue share disini aja semua omongan gue. Jujur, gue bosan mengulang omongan yang intinya itu lagi itu lagi. Mudah-mudahan bermanfaat bagi pendengar atau pembaca, tapi bagi gue ya gak ada kemajuan apa-apa karena bahasannya udah gak butuh merenung atau berfikir panjang lagi.
Bagi pembaca yang masih kuliah nih. Adek-adek angkatan dimanapun lo berada. Dulu, gue dan teman-teman seangkatan ada bahasan soal kualitas mahasiswa yang dibagi empat, yaitu:
- KW 1 adalah mahasiswa yang akademisnya rajin dan selalu aktif disetiap kegiatan mahasiswa (punya prinsip "kuliah dan kegiatan adalah beda dunia yang dapat saling mendukung dan melengkapi")
- KW 2 adalah mahasiswa yang akademisnya rajin, tapi jarang atau tidak samasekali terlibat dikegiatan mahasiswa (punya prinsip "sejak kapan kegiatan mengganggu kuliah")
- KW 3 adalah mahasiswa yang akademisnya tidak dipedulikan, tapi selalu aktif dikegiatan mahasiswa, yang penting kegiatan mahasiswa dikampus lancar jaya. (punya prinsip "sejak kapan kuliah mengganggu kegiatan")
- KW 4 adalah mahasiswa yang tidak peduli dengan akademis maupun non-akademisnya. (punya prinsip "teman adalah penyambung tangan untuk tanda tangan presensi dan kongkow is my life")
Gak perlu gue tanya, gue yakin sebagian besar dari pembaca, apalagi yang masih kuliah, pengen jadi mahasiswa KW 1. Gampang. Selama 5 tahun gue kuliah, yang perlu gue inget di aturan perkuliahan adalah:
- Telat paling lama 15 menit tiap pertemuan.
- Minimal presensi 75% tiap semester.
- Tugas tepat waktu.
- Asistensi tepat waktu.
- Ikut UTS dan UAS
Itu doang. Kampus-kampus lain se-Indonesia mungkin punya aturan yang kurang lebih sama lah dengan 5 poin diatas. Gak sulit kan? Yaudah, silakan pilih organisasi yang sesuai dengan kesenangan lo. Hobi musik? Silakan bermusik. Paduan suara? Silakan teriak bareng. Perkusi? Gambar? Jurnalis? Bikin acara? Koperasi? Kemping? Ya silakaaaan. Jangan takut kuliah lo keganggu. Gak akan terganggu. Nilai lo aman ditangan lo. Gak akan ngulang-ngulang tahun depan.
Kok bisa? Ya bisa lah. Lihat aturan kampus itu. Ada toleransi telat 15 menit. Ada toleransi bolos 25% dari total pertemuan dalam satu semester. Manfaatin lah. Ketika kegiatan atau organisasi lo aman-aman aja, kuliah lah yang bener. Gak usah bolos cuma gara-gara males. Gak usah beralasan untuk gak ngerjain tugas. Jangan cari masalah sama kuliah lo. Tapi ketika ada permasalahan di kegiatan atau organisasi yang harus lo urus, nah, manfaatin jatah telat dan jatah bolos lo itu semaksimal mungkin. Sistem prioritas diaktifkan. Tapi ketika keduanya (kuliah dan kegiatan) sedang bermasalah, silakan berfikir lagi, tujuan utama lo untuk nuntut ilmu atau ngurus organisasi? Jelas kuliah kan? Ya urus kuliah lo dulu, baru kegiatan.
Itu baru dua poin. Kuliah dan kegiatan. Tahun pertama kuliah maksimalkan dan adaptasi dengan kedua dunia ini. Kalau sudah stabil, silakan masuk ke dunia bisnis. Cari bisnis yang sekiranya tidak mengganggu waktu lo terlalu banyak. Lo masih manusia yang cuma punya 24 jam dalam sehari. Kalau pun akan menyita waktu, cari sisa-sisa waktu yang bisa lo manfaatin. Kreatiflah dan inovatiflah.
Resiko dari semuanya adalah durasi istirahat yang semakin singkat. Jaga kondisi badan dan stamina. Yang penting jaga dan tingkatin terus semangatnya. Tanpa dukungan jiwa dan raga, lahir dan bathin, lo bakal cepet ngerasa cape atau jenuh atau nyerah atau apapun yang memperkuat energi negatif dalam diri lo.
Gue pikir penjelasan ini sudah ada dibenak semua orang, semua mahasiswa. Tapi beberapa belum menyadari aja. Setidaknya, kalau nanti dapat tawaran jadi pembicara lagi, gue berharap tahun depan gak bicara soal topik ini lagi. Hahahaha.....
"MAHAsiswa adalah pelajar yang mengatur sendiri semuanya. Menentukan pilihan sendiri, membuat aturan sendiri dan menjalankannya sendiri. Kalo bukan diri lo sendiri, lalu siapa lagi?"(Dwindi, 2013)
0 comments