Folbek Dong!

Minggu, April 12, 2015



Udah berapa lama sih budaya folbek ini berlangsung? 3 tahun? 4 tahun? sejak Twitter mulai ngehits? Kenapa kok sampai ada kata "FOLBEK DONG!" atau agak ditambahin sedikit.. "FOLBEK DONG QAQA!!!"

Esensi follow-follow-an ini apa sih? Sosmed gue banyak dan gue mungkin gak riset dulu apakah udah ada yang nulis seperti ini atau belum, dan juga gak riset apakah maksud dan esensi follow di media sosial tersebut. Yang jelas gue tiba-tiba pengen nulis ini karena gue tadi sambil boker (hahahahah), liatin ada komen di instagaram yang isinya "kak, boleh minta folbek?"

Jadi, opini gue sendiri begini. Follow itu adalah fitur dimana kita bisa mendapatkan
update dari orang yang kita kepoin..Tau kepo? Kepo itu panggilan anak kucing gue. Hahahaha. Bukan-bukan, K.E.P.O itu katanya adalah Knowing.Every.People's.Own. Dalam kata lain, berarti pengen tauuuu aja tentang yang orang punya atau urusan orang lain. Nah, orang lain ini siapa? Ya bisa siapa aja. Bisa artis, bisa pejabat, bisa mantan, bisa gebetan. Banyak kok. Hal yang dikepoin, juga macam-macam, bisa karya-karya sang idola, atau gimana hubungan asmara si seleb, atau gimana kelancaran kampanye si pejabat, atau apakah si mantan udah move on, dan bisa saja si gebetan kira2 gebetin lo doang atau gebetin yang lain juga? ahahahahahaha.

Nah, itulah kenapa ada fitur follow. Tanpa si idola, seleb, pejabat, mantan ama gebetan minta di follow, kalian kan juga bakal follow mereka kan? Nah sekarang, yang gak kejawab ama gue, kenapa ada "fitur" FOLBEK??? Gue gak habis pikir soal ini.

Gue ambil contoh, mmmmmm, misalnya ada seorang pelukis yang karyanya asik-asik. Terus kan banyak tu yang follow doi. Terus ada seorang cewek yang request "kak, boleh minta folbek?" ..... hem...kira-kira nih ya, si pelukis itu mau kepoin apa dari fansnya ya? Mungkin kalau si pelukis itu follow ni cewek, si cewek bangga abis, mungkin di capture terus di upload di semua sosmed, di blog, vlog, instagram, path, line, fb, twitter, blablabla..Tapi gunanya apa?

Analoginya gini. Lo tuh sukanya ama otomotif, tapi lo bacanya koran politik. Kan gak nyambung. Contoh lainnya. Lo lagi bingung mau makan apa nih malem ini, tapi yang lo lakuin adalah baca brosur pameran komputer, Nah, itu kan sama aja, anggaplah si cewek itu adalah penikmat lukisan, dia minta si pelukis follow dia. Untuk apa? Kalau memang si cewek itu seorang kritikus lukisan, mungkin tanpa diminta, si pelukis itu udah follow dia. Tapi kalau belum juga follow, berarti pelukis itu gak butuh tau apapun tentang cewek itu kan? Kesempatan si cewek itu adalah bagaimana bikin si pelukis penasaran ama dia, entah itu karena profesinya yang berhubungan dengan lukisan (bisa kritikus, bisa marketing, bisa panitia pameran) atau dia berhasil bikin si pelukis demen ama dia (anggep aja pelukis ini cowok, misalnya).

Jadi, FOLBEK ini tuh kepentingan sebenarnya apa?? Yang belum kejawab ama gue, ada harapan apa dibalik permintaan 'follow back' ini?? Harus banget orang yang lo kepoin, balik kepoin elo? Harus banget orang yang lo follow, juga follow lo balik? Kenapa?

* * * * *

Dwindown, 2015

image source:
google.co.id +edit potosop

You Might Also Like

0 comments