Ijazah Dari 243 Kampus Gak Diterima, Terus Mau Gimana?

Minggu, Oktober 11, 2015


Setelah lama 'mingkem', akhirnya gue keluar goa lagi. Hehehehe. Gue baru baca nih, ada berita hari kamis tanggal 8 Oktober kemaren. Katanya ada 243 kampus di Indonesia yang gak diakui dan gak dilayani dalam pendaftaran CPNS. Uyeeee.. Galau sudah..


Dari awal, sudah sebaiknya kita memilih universitas yang jelas bibit-bebet-bobotnya. Banyak cara untuk mendeteksi universitas yang diakui oleh lapangan pekerjaan. Untuk itu, kita harus getol mencari informasi tersebut sejak masih SMA. Okelah lo gak pinter-pinter amat di SMA, gak pernah masuk ranking 10 besar, gak pernah punya prestasi apa-apa. Tapi setidaknya lo harus berusaha keras untuk menghadapi soal-soal ujian masuk universitas yang ada di Indonesia, bahkan luar negeri. Lagi-lagi, lengkap atau tidaknya informasi menentukan keberhasilan lo. Jangan pelit-pelit kuota internet untuk cari informasi. Hahaha.

Tapi bagaimana dengan mahasiswa yang ada di salah satu dari 243 universitas yang tidak diakui itu? Ya pilihan lo ada dua, pindah dari kampus itu atau tetap bertahan sampai lulus. Tapi apa pertimbangannya dalam memilih antara kedua pilihan tersebut?



Simple, tujuan lo untuk jadi PNS gak? Kalau memang mau jadi PNS, ya lo pindah universitas-lah. Berjuang lagi dari awal, belajar lagi dari semester pertama. Itu konsekuensinya. Tapi kalau lo gak minat jadi PNS, berita ini jelas gak akan mengusik batin lo. Kuliah dimana pun, pasti ada ilmunya. Sedangkan gak kuliah aja, ilmu bisa didapat dimana saja dan softskill bisa dilatih dimana saja. Ngapain lo pusing-pusingin syarat pendaftaran CPNS?

Yang namanya rejeki sih bukan di tangan pemerintah bro. Walaupun dalam pemerintahan, kesejahteraan masyarakat adalah kewajiban pemerintah, tapi kan rejeki tetap ditentukan oleh Allah. Santai aja kali. Lo bisa apa, lo suka apa, dalami aja ilmunya. Ketika lo menjadi ahli dan terlatih dalam suatu bidang, gue pikir, enterpreneur adalah pilihan tepat kan? Jadi outsource bagi kantor-kantor baik swasta maupun pemerintah. Lagian, kalau jadi kerja di pemerintahan, proyek-proyeknya kan ditenderkan atau ada penunjukan langsung. Daripada jadi panitia tender, mendingan ikutan tendernya. Daripada nunjuk orang atau perusahaan untuk ngerjain proyek, mending lo yang ngerjain proyeknya.



Terus apa bedanya kalau pekerjaannya sama-sama dari pemerintah? Oh, banyak bro. Kita urut-urutin ya. Pertama, kalau lo jadi PNS, lo jatuh-bangun ngurusin syarat-syaratnya, ujian-ujian, dan lain-lain yang sebenarnya gue sendiri gak begitu hapal ada apa aja daftarnya. Yah gue sih liat temen gue yang dulu heboh ikut CPNS sih. Kalau ngalamin sendiri, gue belum tuh. Hehehehehe. Nah kalau lo mau enterpreneur, lo bakal jatuh-bangun untuk membentuk suatu usaha. Ya, membangun usaha itu gampang-gampang susah, susah-susah gampang. Ada yang sekali coba langsung sukses, ada yang yang sepuluh kali coba baru sukses, ada yang dua puluh kali coba tapi gak sukses-sukses. Hehehehehe. Hasilnya tergantung seberapa getol dan pintar ngatur strateginya.

Kedua, jadi PNS, gaji lo udah ketauan ama tetangga. Giliran lo punya usaha sampingan, lo beli rumah beli mobil dll, udah langsung dituduh korupsi. Hahahaha. Sedangkan beneran korupsi aja, itu tetap hukum sosial namanya. Apalagi kalau gak korupsi? Masa orang gak salah mau disalah-salahin? Kalau gue sih ogah, ya. Nah, kalau enterpreneur, gak ada yang bisa secara pasti mengasumsikan penghasilan lo. Lumayan kan, penghasilan gak ketauan. Pas miskin ya gak ada yang tau, pas tajir bisa nikmatin sendiri. Paling, sementok-mentoknya tetangga bener-bener ahli gosip, lo dituduh piara tuyul atau malamnya freelance sebagai babi ngepet.

Ketiga, jadi PNS, apalagi menjabat kedudukan penting, lo mesti laporin harta kekayaan lo. Kalau angkanya mencurigakan, lo langsung dipanggil KPK. Nambah-nambah urusan aja. Nah, kebalikan dari PNS, enterpreneur pas lagi tajir, gak ada yang berhak ngusik.

Keempat, mending jadi panitia tender atau ngerjain proyek tender? Ya mending ngerjain lah. Walaupun jadi panitia tender bakal dapat penghasilan tambahan, yaaa, semacam komisi dari pemenang tenderlah. Tapi kan status duitnya abu-abu tuh. Entah halal apa kagak tuh. Kayaknya sih kagak ya, soalnya termasuk suap. Iya ada KPK sih, tapi kayaknya sampai sekarang teman-teman gue yang ikut tenderan masih menyisihkan duit untuk ngisi amplop buat para pejabat. Berarti hal ini masih terus berlangsung. Nah kalau ngerjain proyek tendernya, ya, yaaaa terserah lo duitnya mau diapain. Selagi lo tetap di jalan yang benar, insyaAllah duitnya halal. Jangan nyuap-nyuap, pejabat pemerintah kan udah dewasa, masa masih disuapin?? Inget anak istri di rumah. Kalau makan dari duit haram, ya jangan heran kalau anak istri ntar kerjaannya ada-ada aja.

Kelima.....

Keenam.....

Udahan ah. Gue pikir empat poin itu cukup untuk jadi pertimbangan pilihan lo. Eh tapi, coba lo kepoin wikipedia tentang pancasila. Makna dari sila ke-lima -keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia- tuh berupa nasehat untuk kita semua.

Untuk Sob-Sob Wirausahawan : poin nomor empat, yaitu Menghormati Hak Orang Lain. 
Nah, gue menghormati apapun keputusan lo, disini kan gue cuma opini pribadi. Sob-sob yang wirausaha juga keep calm, ya. Kalau gak ada yang ikut CPNS, ntar gak ada yang urusin rakyat.

Untuk Sob-Sob PNS dan Calon PNS : poin nomor sepuluh, yaitu Suka Menghargai Karya Orang Lain yang Bermanfaat Bagi Kemajuan dan Kesejahteraan Bersama.
Gue doakan yang calon-calon PNS bisa lulus dan sejahtera, pula menyejahteraan kami-kami rakyat biasa. Semoga amanat, mandat, dan kepercayaan rakyat tersimpan aman di bahu kalian sebagai misi kesejahteraan kita semua. Kalau udah jadi PNS, tolong hargai karya kami selayaknya. Jangan potong honor tender kami. Hahahaha.

Nyambung atau gak nyambung, biar gue kasih pepatah yang entah dari mana.

"Orang waras yang ada dilingkungan orang gila, dialah yang gila." -by EntahSiapa

Gitu bro. Jadi, sekarang, masih galau karena menjadi mahasiswa/ lulusan salah satu dari 243 kampus tersebut atau nggak? Santai aja lah ya.

* * * * *

Dwindown. 2015

imagesource :
http://www.missouristatebookstore.com/assets/bookstore/Graduation_Bachelors.jpg
http://m3.i.pbase.com/o6/23/943723/1/126663753.M0QlTbU2.university_ssroom.jpg
http://www.abdulrochim.com/wp-content/uploads/2014/10/pengusaha-vs-karyawan.jpg

You Might Also Like

0 comments