PMG1 - Pejalan Kota Metro - part 1

Senin, Juli 15, 2013

122361306154509854shokunin_backpacker_on_a_phone.svg.hi.png


Banyak yang terjadi 2 bulan terakhir ini memang. Gue bisa sampai menginjakkan kaki di ibukota ini karena ada orang yang mau gue gabung di perusahaan interiornya sebagai penanggungjawab desain dan visual. Jelas gue di backup ama tim gue yang ada di Yogyakarta, studio desain dan visualisasi yang gue bentuk sendiri. Ternyata 3 minggu cukup untuk membaca keadaan di perusahaan ini dan gue gak suka dengan apa yang ada didalamnya. Hal ini cukup untuk memaksa gue membuat keputusan segera cabut dari tempat ini, dan datang lagi ketika ada proyek yang jelas darinya. Gue packing alat-alat perang dan pakaian secukupnya. Memasuki bulan kedua gue sudah tidak ada di Jakarta, tapi gue backpacker ke Serang.

Di Serang, Banten, gue berfikir untuk mencari celah untuk show off tentang diri gue dan pastinya studio gue. Gue ninggalin ketenteraman Yogyakarta yang bikin gue betah itu cuma untuk memajukan karir studio gue. Di Kota ini gue mendapatkan suatu kerjasama dengan salah satu kantor pemasaran perumahan yang masih terbilang baru. Dari 264 unit rumah yang direncanakan dalam masterplan , baru terjual 60 unit. Gue dipercaya sebagai kontraktor interior yang akan mereka rekomendasikan kepada para penghuni perumahan tersebut, begitu juga dengan calon penghuni yang akan beli unit rumah di perumahan ini. Oke, siapkan brosur dan kartu nama. Hahahaha

Besoknya gue niat kembali ke Jakarta, untuk nemuin tim lapangan gue. Bicara soal persiapan proyek perumahan ini. Gue cegat bis yang bertuliskan KP. Rambutan - Merak. Gue teriak ke kondekturnya, "Ke Rambutan pak?!" dan dengan spontan dia jawab,"Iya, ayo cepat naik mas.!" Oke, gue naik. Beberapa menit kemudian, doi tagih ongkos,"Mau kemana?", gue jawab,"ke Rambutan, pak!" dengan percaya diri maksimal. Gak gue sangka dia kaget dengan jawaban gue,"Waaah, ini ke Merak mas!" Mampus!! setelah beberapa detik berfikir, gue dengan santai bilang ," Yaudah, Cilegon pak!" dan gue bayar ongkosnya.

Sampai di terminal Cilegon, gue langsung cari tukang ojek. "Mau kemana, A?" bapaknya nanya dengan muka penuh harap, karena baru juga nangkring sudah dapet penumpang. "Ke tempat nongkrong mana aja yang Bapak tau. Cus pak. Ojek bapak saya carter sampai nanti sore. Kita cari proyek di kota bapak ini.!"

Dari jam 10 sampai Ashar, gue dapat kenalan banyak. Arsitek kompleks ruko, pengawas, penjual nasi padang, tukang ojek, pemilik toko meubel, sampai ke klien yang bicara bahasa Indonesianya kaku banget (doi orang Korea) yang mau mendesain rukonya untuk dijadikan restoran khas Korea. Lumayan. Banyak target. Jam 4 sore gue udah di bis menuju Kampung Rambutan.

Baru saja 1 jam perjalanan, bis berhenti di tol dan menaiki penumpang yang semuanya adalah buruh kerja di pabrik sepatu ekspor. Disini gue dapet kenalan seorang calon ibu (doi sedang hamil 4 bulan), banyak cerita dari dia yang cukup sebagai bayangan gue bagaimana kehidupan seorang buruh. Datang jam 7 pagi, kerja sampai jam 5 dan sampai rumah jam 6-an dengan kondisi pegel-pegel dan maunya langsung sentuh kasur untuk istirahat. Begitu setiap hari. Dan hari itu adalah tahun ke-5 dia bekerja dipabrik sepatu itu. hmmmmm...

Hampir sampai di Kp Rambutan. Kedua ponsel gue sudah meregang nyawanya sejak beberapa puluh menit yang lalu. Gue seharusnya mengabari teman gue untuk janjian ketemu, karena dia yang akan jemput gue nanti. Setelah galau beberapa saat, gue nekat minta sms ke salah seorang penumpang di bis itu. "Mbak, saya boleh minta sms? Hape saya udah mati dari tadi." gue minta dengan sopan dan senyum. Mbak itu ngasih ponselnya dengan senyum juga, malah dia bilang, kalau gue butuh telepon, ya telepon aja gak usah sms. Dengan tidak tau diri gue memang benar menelepon dengan ponsel dia. 1 masalah kelar. Pesan moral : kalau lo sopan, orang lain gak bakal ragu-ragu bantuin lo dari segala kesusahan.

Dan malam itu gue langsung menuju salah satu perusahaan Event Organizer karena ada proyek video editing yang bisa gue kerjain. Lumayan honornya untuk menyambung hidup gue, hehehe.

(to be continue.....)


Perjalanan Menuju "Gila" [1] Pejalan Kota Metro - part 1
Dwindi, 2013

You Might Also Like

0 comments