Misteri Kata 'Ngarsitek'
Sabtu, Februari 07, 2015Sejak gue terdaftar sebagai mahasiswa arsitektur pada tahun 2007, rasa-rasanya gue jadi sering banget denger istilah "ngarsitek". Ngarsitek. Hemmm. Pada awalnya gue berpikir, ngarsitek itu adalah melakukan kegiatan arsitek (mahasiswa arsitektur dengan arsitek kan jelas beda). Tapi lama-lama, kata ini digunakan disegala aspek. Logo, dekorasi, pamflet, baliho, spanduk, baju kaos, penampilan, proposal, dsb dll dkk, sebagai mahasiswa arsitektur (atau arsitek) itu semua harus NGARSITEK.. oh men, i'm sick of that word.
Gue sering terlibat sebagai panitia acara tahunan mahasiswa arsitektur. Dari setiap halnya, dipertanyakan "udah ngarsitek belum?" atau dituduh "ini belum ngarsitek!". Gue pribadi ya cuek aja, bodo amat lo bilang apa Bang, gue gak peduli. Yang gue tau, "that was my best". Sampai akhirnya gue lulus dari kampus itu.
Beberapa tahun sejak kejadian itu, bukan berarti gue gak pernah lagi denger kata "ngarsitek". Mungkin kepedulian gue aja yang kurang. Sampai akhirnya saat ada seorang maba (mahasiswa baru) yang dateng ke gue dengan membawa gambar logo buatannya (logo ini untuk acara tahunan yang sama dengan yg gue ceritain sebelumnya) dan bertanya,"Bang, logo ini udah ngarsitek belum ya?"
Gue terpana. Freeze beberapa detik, lalu senyum. "Ngarsitek itu apa?"
Doi, bukannya jawab, malah galau. Galau dengan diam. Diam karena galau. Mukanya, cukup merefleksikan otaknya yang sedang berusaha berfikir keras. Jujur aja, gue nanya bukannya ngetes, tapi emang karena gue gak tau parameternya apa untuk menilai sesuatu (apalagi bukan bangunan) udah mencapai "ngarsitek" atau belum.
Ini aneh. Banyak orang bilang ngarsitek, dan ketika gue tanya orangnya, jawabannya ...... ya gitu deh. Kurang lebih sama dengan maba itu. Diam, atau berbicara dengan cara kumur-kumur (maksudnya, penjelasan panjang lebar tapi gak ada poinnya), dan yeah, tetap gak terjawab. Terutama tentang parameternya apa.
Pernah dapat jawaban kayak gini ketika lagi bahas layout proposal yang ngarsitek, "Ngarsitek itu menggambarkan atau memvisualkan bahwa pembuatnya adalah arsitek (sampe disini gue setuju deh), misalnya ada gambar sudut (nah lho), ada garis sketsa (masa sih?), berbentuk seperti ornamen bangunan (sumpe lo?), blablablabla.." - ini kalau dikoneksikan dengan beberapa karya Zaha Hadid, udah rontok duluan.
Sebenernya entah sejak kapan gue mau nulis tentang ini, cuman belum ada waktu aja untuk googling apakah sudah ada yang memaknai ngarsitek itu apa. Dan sore ini, gue kembali teringat rencana gue untuk mencari maknanya. Ternyata di page pertama dan kedua di Google Search, yang ada cuman penggunaannya aja. Misalnya kayak nama blog, nama domain suatu website, postingan gambar di blog, dan tulisan yang ada di FB, dan lain-lain. Gak ada yang jelasin maksud ngarsitek.
* * * * *
Yaudah, berhubung gue lagi libur kuliah, dan gue lagi bosan liat animasi kartun gue, sore ini gue mau nulis tentang hitosesis gue tentang makna dari Ngarsitek. Harapannya, ya setidaknya lo semua tau maksudnya apa, biar gak ngebacot sesembarang orang-orang yang ngebacotin itu ke gue. Asli, gue muak. Gelas yang pantatnya gak ngarsitek, pensil mekanik gak ngarsitek, muka orang gak ngarsitek, ampe behel giginya gak ngarsitek. Please.
Anyway, sebelum gue mulai hipotesis gue, ada baiknya gue sampaikan beberapa kata pengantar. Mmmm, gue bikin postingan arsitektur itu jarang-jarang, dan ini gue posting tentang arsitektur, bukan maksud untuk menyinggung siapapun. Tapi tujuannya agar makna kata ngarsitek itu lebih jelas, dengan begitu, penggunaannya pun akan lebih jelas dan tuntutan terhadap sesuatu untuk ngarsitek akan ada parameternya. Jadi, gak ada lagi judgement "itu ngarsitek banget bro", atau "sumpah lo gak ngarsitek sama sekali", tanpa tau maksud dari ngarsitek itu apa. Hanya orang bodoh yang menggunakan kata tanpa tau maksudnya. Mohon maaf atas kesotoyan gue sebelumnya untuk para arsitek dari yang yunior ampe senior, mungkin seharusnya bukan gue yang ngomong tentang ini, karena gue juga masih awam soal arsitektur, dan beliau-beliau lah yang lebih tau. Semoga dimaafin.
Here we go.
Ngarsitek = Nge-Arsitek
"nge" mungkin adalah kata imbuhan tergaul sepanjang masa. "Nge" tuh menggantikan kata imbuhan "meng". Contohnya "menggambar" jadi "ngegambar" yang berarti melakukan kegiatan gambar. Contohnya lagi, "membangun" menjadi "ngebangun" yang berarti melakukan kegiatan bangun. Iya kali artinya gitu. Hahaha. Yaaa yang penting setelah kata "meng" atau "nge" adalah kata kerja, atau kata benda yang setelah dikasih imbuhan "meng" atau "nge" akan menjadi kata kerja.Balik ke Ngarsitek. Mungkin kalau di breakdown, ngarsitek itu berasal dari nge-arsitek atau meng-arsitek. "Arsitek" sih kata benda ya. Tapi "mengarsitek" itu akan berarti melakukan kegiatan arsitek. Nah, bagusnya kita telaah dulu, apa sih arsitek dan apa aja sih kegiatan arsitek.
Arsitek?
Psikolog adalah pelaku dalam dunia psikologi.Dokter adalah pelaku dalam dunia kedokteran.
Begitupula dengan arsitek.
Arsitek adalah pelaku arsitektur.
Udah men, gitu doang. Simple ya. Berarti kita cari tau arsitektur itu apa. Hahahaha.
Oke, seriusan. Nih, dari kitab IAI (Ikatan Arsitek Indonesia) Bab 1 (Pengertian dan Batasan) pasal 1, dalam Pedoman Hubungan Kerja antara arsitek dan Pengguna Jasa :
Arsitek adalah sebutan ahli yang mempunyai latar belakang atau dasar pendidikan tinggi Arsitektur dan atau yang setara serta mempunyai kompetensi yang diakui, melakukan praktek Profesi Arsitek, sesuai ketentuan organisasi profesi arsitek - Ikatan Arsitek Indonesia (yang selanjutnya disebut IAI) serta telah memiliki Sertifikat IAI.Pasal ke-2 tentang profesi arsiteknya nih :
Profesi Arsitek adalah keahlian dan kemampuan penerapan dibidang perencanaan perancangan arsitektur dan pengelolaan proses pembangunan lingkungan binaan yang diperoleh melalui pendidikan tinggi arsitektur dan atau yang diakui oleh Organisasi serta dari pengalaman penerapan pengetahuan ilmu dan seni tersebut, yang menjadi nafkah dan ditekuni secara terus menerus dan berkesinambungan.
- Gue pribadi akan ambil keyword dari dua pasal ini : ahli, penerapan, ilmu, seni
Arsitektur
Menurut Ching (1994) dalam Deskripsi Arsitektur (Hamdil, 2010), arsitektur itu dipikirkan dan diwujudkan sebagai tanggapan terhadap sekumpulan kondisi yang ada, kadang hanya bersifat fungsional semata atau juga refleksi dari berbagai derajat sosial, ekonomo, budaya, politik, dan bahkan untuk tujuan-tujuan simbolis.Ching juga menyatakan, membuat karya arsitektur adalah proses pemecahan masalah atau proses perancangan. Sebagai seni, arsitektur lebih dari sekadar usaha pemenuhan persyaratan fungsional. Sehingga gubahan dan organisasi unsur bentuk dan ruang akan menentukan sebagaimana arsitektur dapat meninggikan nilai suatu karya, memperoleh tanggapan, dan mengungkapkan suatu makna. Oleh karenanya, penyajian unsur-unsur bentuk dan ruang bukan merupakan tujuan akhir, tetapi sebagai sarana untuk memecahkan masalah sebagai tanggapan atas kondisi-kondisi dari fungsi, tujuan dan ruang lingkupnya secara arsitektural.- Keyword yang gue dapet dari Ching : dipikirkan, diwujudkan, pemecahan masalah
Pengertian arsitektur yang disampaikan oleh Vitruvius dalam Rabbani Kharismawan, ST. MT. (2010) yaitu :
Vitruvius berkata bahwa arsitektur adalah bangunan yang terdiri dari:
Utilitas - Firmitas - Venustas
Kesediaan - Kekakuan - Kesenangan
Utilitas - Struktur - Ketertarikan
Guna - Konstruksi - Tampilan
Fungsi - Teknologi - KeindahanAtau istilah yang lebih gue kenal ketika kuliah Pengantar Arsitektur di semester satu dulu :
Fungsi - Struktur - Estetika
- Keyword tuh : fungsi, struktur, estetika
Waduh, udah dua jam aja gue nulis. Okelah, berhubung mepet maghrib, gue kasih yang terakhir nih. Kata architecture itu juga bisa kita temukan dibarang-barang elektronik seperti prosesor komputer-laptop-handphone, kartu grafis (lebih dikenal dengan VGA Card) juga ada, dan termasuk dalam software (operating system - OS)juga, ada architecture 64 bit dan architecture 86 bit. Kalau orang bilang arsitektur itu adalah bangunan tempat tinggal atau komersil atau sejenisnya, pernyataan tersebut rontok dengan kenyataan bahwa software juga ada di software dan hardware.
* * * * *
Masuk ke kesimpulan aja deh ya. Gue akan menyimpulkan hasil pembahasan ini.
Jadi, dari IAI, Ching, Vitruvius, telah didapat beberapa keyword. Ngarsitek / Nge-Arsitek / Meng-Arsitek, dengan sycronize ke aspek-aspek yang lebih luas, itu maksudnya adalah lo melakukan hal yang lo ahli dibidang itu, dan melalui proses berfikir sebelum melakukan, ada rancangan sebelum mewujudkan, ada rencana sebelum bertindak, yang tujuannya adalah memecahkan masalah (isu) dengan menerapkan keahlian lo (karena bidang keahlian orang berbeda-beda).
Parameternya :
1. Fungsi
- Masalah terselesaikan atau tidak
- Ada manfaat atau tidak
- dsb
2. Stuktur
- Antara masalah dan solusi, memiliki keterkaitan atau tidak
- Terencana atau spontanitas
- dsb
3. Estetika
- mengandung sesuatu yang menarik atau tidak
- hasil yang berkualitas atau tidak
- produk yang 'menjual' atau tidak
- dsb
Sebenernya bisa luas banget sih kalau kita kaitkan ketiga parameter tersebut, cuman gue nyebutin segitu aja dan mengakhiri dengan 'dan sebagainya' biar lo bisa cari yang lainnya, gak terpatok dengan apa yang gue tulis. Yang jelas, setiap kasus / bidang / masalah / kegiatan, akan memiliki parameter Fungsi - Struktur - Estetika yang berbeda. So, be smart deh ya...
* * * * *
Okelah, segitu aja dari gue. Jadinya panjang juga. Tapi semoga postingan kali ini bermanfaat banyak, dan semoga penggunaan kata Ngarsitek kedepannya akan lebih tepat. Aneh kan menyebutkan kata, tapi gak paham maksudnya atau bahkan memiliki bayangan maksudnya aja nggak. Apalagi menuntut sesuatu agar mencapai kata yang lo gak paham. "Acara ini harus ngarsitek", sedangkan gak tau maksud ngarsitek itu apa.
Yak, adzan magrib! Pas banget. Yuk mari.
* * * * *
Dwindown, 2015
image source :
http://archihousedesign.com/attachments/Image/UU_Arsitek.jpg
0 comments